Senin, 25 Mei 2015
Senin, 18 Mei 2015
Minggu, 10 Mei 2015
Jumat, 08 Mei 2015
INFORMASI PELUANG KERJASAMA USAHA-OPERASIONAL DAN INVESTASI SYARIAH SEKTOR BUDIDAYA AYAM BROILER
DUTASATWA
POULTRYSHOP (PS)
PELUANG USAHA – KERJASAMA DAN INVESTASI
PELUANG USAHA – KERJASAMA DAN INVESTASI
Duta Satwa
PS: membuka kesempatan bagi Anda yang ingin mendapat peluang usaha-kerjasama
usaha-investasi dan belajar membudidayakan dalam bidang peternakan Ayam Broiler
dengan sistem syariah. Insya Allah selain mendapat bagi hasil investasi kami
juga telah turut mendukung kegiatan sosial dan dakwah Al-Buduur dilokasi
proyek Desa Batulawang Kec.Cipanas Kabupaten Cianjur-Jawa Barat.
Kami membuka Kerjasama usaha maupun Investasi tahap I April Sampai Juni 2015, dengan kuota investasi sebesar Rp.112.500.000,- Dengan minimal investasi per orang adalah Rp.11.250.000, maksimal investasi tidak dibatasi.
Kami membuka Kerjasama usaha maupun Investasi tahap I April Sampai Juni 2015, dengan kuota investasi sebesar Rp.112.500.000,- Dengan minimal investasi per orang adalah Rp.11.250.000, maksimal investasi tidak dibatasi.
Bagi Anda yang berminat SERIUS INGIN USAHA DAN INGIN MEMPELAJARI BUDIDAYA AYAM BROILER(PETERNAK PEMULA) ATAUPUN SIAP DANA UNTUK KERJASAMA USAHA ATAU INVESTASI (jika investasi setidaknya dana bisa siap maks pada Akhir Juni 2015), silakan bergabung dengan kami.
Kami sangat menyarankan seluruh calon investor dan pelaku usaha kerja sama usaha maupun investor juga bergabung di FB resmi kami: http://www.facebook.com/InvestasiAyamBroilerMenguntungkan.…/ dan bergabung juga di blog resmi: http://www.mydutasatwasaranapoultryshop.blogspot.com. Seluruh informasi resmi dan komunikasi interaktif akan kami update melalui media tersebut (Seluruh data yang bersifat privasi kerahasiaan terjaga, hanya untuk kepentingan administrasi Dutasatwa PS dan tidak diberikan kepada pihak lain)
PROPOSAL USAHA secara praktis sudah kami sediakan di facebook maupun blog kami namun secara lebih detil akan kami kirim hanya kepada yang SIAP DAN SERIUS:
- Serius dan dana bisa siap sampai batas waktu maksimal Juni 2015
- Telah cek lokasi, survey lokasi dan telah kami berikan presentasi 1.Proposal usaha
2.Dinamika bisnis sektor perunggasan nasional 3.Analisa produksi Ayam dam kebutuhan
daging Nasional.
-Jangan melakukan transfer ataupun transaksi dalam bentuk apapun jika calon investor belum
yakin dan siap dengan background dan sistem kerja usaha kami.
Silakan
hubungi admin kami di:
Hp.085720695400/081320173030 (Dhafi)
Hp.0857-78045454 (Wildan)
Email: dutasatwapoultryshop@gmail.com / feri_iss@yahoo.co.id
Fb. : http://www.InvestasiAyamBroilerMenguntungkan.facebook.com
atau http://facebook.com/dutasaranasatwa
Blog : http://www.mydutasatwasaranapoultryshop.blogspot.com
Hp.085720695400/081320173030 (Dhafi)
Hp.0857-78045454 (Wildan)
Email: dutasatwapoultryshop@gmail.com / feri_iss@yahoo.co.id
Fb. : http://www.InvestasiAyamBroilerMenguntungkan.facebook.com
atau http://facebook.com/dutasaranasatwa
Blog : http://www.mydutasatwasaranapoultryshop.blogspot.com
PERHATIAN,
Awas penipuan! Data dan informasi valid dan benar hanya yang tercantum di blog
resmi kami dutastwasaranaps.blogspot.com, di FB resmi kami,
dan melalui kontak nomer HP kami tersebut di atas..
“KAMI PELAKU USAHA SEKTOR
RIIL DAN BUKAN JASA”
FAKTOR ETIOLOGI PENYAKIT PERNAPASAN PADA UNGGAS
ETIOLOGI
PENYAKIT PERNAPASAN PADA UNGGAS
Salah
satu gejala penyakit pernapasan yang paling lazim dikenali peternak dan
paling sering menjadi keluhan setiap pemeliharaan ayam. Penyakit tersebut
selain menimbulkan kematian dan gangguan produksi daging atau telur, juga
dapat meningkatkan angka afkir ayam, feed conversion rasio (FCR)
tinggi serta daya tanggap kekebalan menurun.
Sistem Pernapasan Ayam dan Kelemahannya
Fungsi utama saluran pernapasan ayam
adalah menyediakan oksigen, mengeluarkan karbondioksida (CO2),
membantu proses kekebalan primer dan memperlancar mekanisme pengaturan suhu
tubuh. Syarat utama agar sistem pernapasan berfungsi baik adalah ketersediaan
udara bersih dan saluran pernapasan yang sehat.
Secara anatomi, alat pernapasan ayam terdiri dari tiga bagian utama,
yaitu :
1. Saluran pernapasan atas
Saluran pernapasan bagian atas ayam terdiri dari rongga hidung, laryng,
trakea (tenggorokan), bronkus dan bronkeolus. Rongga hidung terhubung
langsung ke beberapa sinus seperti sinus infraorbitalis dan sinus supraorbitalis.
Karena berhubungan langsung, sangat memudahkan benda-benda asing yang
terdapat di udara, termasuk bibit penyakit dapat masuk ke dalam sinus secara
langsung.
Rongga hidung dilengkapi dengan silia (bulu getar) yang berperan
menyaring partikel-partikel yang tercampur udara yang dihirup ayam, seperti
debu maupun bibit penyakit (virus maupun bakteri). Sedangkan pada bagian
trakea, bronkus dan bronkeolus dilengkapi dengan sel-sel epitel yang juga
mempunyai bulu getar dan sel tak bersilia yang akan menghasilkan lendir yang
mengandung enzim proteolitik dan surfaktan. Adanya enzim dan surfaktan
(penurun tegangan permukaan) tersebut mampu menghancurkan beberapa
mikroorganisme patogen.
Silia hidung hanya mampu menahan partikel berukuran 3,7-7,0 mikron,
sedangkan partikel yang lebih kecil lagi akan lolos dan bertahan di saluran
pernapasan ayam. Perlu diketahui juga ukuran partikel yang berada di udara
kebanyakan memiliki diameter 1-5 mikron, sedangkan ukuran virus atau bakteri
lebih kecil lagi contohnya bakteri Mycoplasma berukuran 0,25-0,5
mikron atau virus AI hanya berdiameter 0,08-0,12 mikron. Bisa dibayangkan
jika silia mengalami kerusakan (misalnya oleh kadar amonia yang tinggi), maka
bibit penyakit akan dengan mudah masuk ke saluran pernapasan dan pada
akhirnya ayam akan mengalami gangguan pernapasan yang berujung pada
terjadinya kasus penyakit.
2. Paru-paru
Struktur anatomi paru-paru dengan jaringan yang kenyal dan banyaknya
pembuluh darah sangat memudahkan pertukaran udara. Pada bagian paru-paru
terdapat banyak percabangan bronkus yang disebut sebagai parabronkus. Pada
beberapa area, ujung-ujung parabronkus bersatu dan terhubung dengan kantung
udara.
3. Kantung udara
Udara dari paru-paru, masuk ke dalam kantung udara. Kantung udara sangat
berperan penting dalam pernapasan terutama saat inspirasi (menghirup udara)
atau ekspirasi (menghembuskan udara).
Kantung udara sendiri menjadi titik lemah sistem pernapasan, karena hanya
terdiri dari beberapa lapis sel dan sedikit pembuluh darahnya. Pada bagian
ini sangat sedikit sel fagosit, sedangkan agen infeksi di lingkungan sangat
banyak, hal ini akan memudahkan agen infeksi untuk melakukan kolonisasi dan
merusak sel-sel epitel.
Dampak Gangguan Sistem Pernapasan Ayam
Tubuh ayam secara alami mempunyai
mekanisme pertahanan terhadap serangan agen penyakit, salah satunya adalah
sistem pertahanan primer yang meliputi kekebalan fisik (contoh bersin/ batuk)
dan mekanik, serta faktor kimiawi (pengeluaran enzim, pH). Kekebalan primer
ini merupakan sistem pertahanan awal untuk mencegah masuknya agen penyakit.
Gabungan dari silia, sel epitel, lendir
dan enzim-enzim dalam sistem pernapasan ayam dapat dikatakan sebagai sistem
pertahanan primer di saluran pernapasan. Tidak berfungsinya sistem pertahanan
tersebut, akan memicu masuknya agen infeksi. Dan ketika agen infeksi tersebut
masuk ke dalam tubuh ayam, jika tidak segera ditangani dengan tepat maka ayam
akan sakit bahkan dapat berujung pada kematian.
Penyebab gangguan sistem pernapasan
dibagi menjadi 2 faktor utama, non infeksius dan infeksius.
1. Non infeksius
a. Iklim dan cuaca
Fluktuasi suhu dan cuaca yang berubah-ubah dapat menyebabkan tingkat
stres meningkat dan mengakibatkan gangguan pada saluran pernapasan. Suhu yang
nyaman untuk ayam ialah 25-28OC dengan kelembaban 60-70%.
Kelembaban udara < 50% akan menyebabkan membran mukosa saluran pernapasan
termasuk sinus kering. Akibatnya aktivitas silia menjadi terhambat dan
potensi masuknya debu maupun bibit penyakit meningkat. Sedangkan kelembaban
yang terlalu tinggi dapat menaikkan konsentrasi amonia di udara dan
memudahkan tumbuhnya jamur. Jika hal tersebut tidak segera diatasi, maka
penyakit pernapasan pun tak dapat dihindari.
b. Kualitas air minum
Peternakan yang menggunakan air minum dari air permukaan (sumur dengan
kedalaman < 50 m, air sungai atau air danau), kemungkinan memiliki
kualitas air yang rendah terutama jumlah bakteri Escherichia coli yang
tinggi. Jika hal ini tidak disikapi dengan benar dapat menjadi faktor
pendukung timbulnya penyakit colibacillosis, dimana predileksi penyakit ini
juga dapat menyerang saluran pernapasan ayam. Hal inilah yang menjadi
penyebab colibacillosis mudah menumpangi CRD & korisa.
c. Kualitas pakan
Komposisi pakan yang tidak seimbang dapat memicu terjadinya penyakit
pernapasan. Terutama kadar protein dan garam dalam pakan. Kelebihan protein
kasar pada ransum akan disekresikan bersama feses sehingga kadar asam urat di
feses meningkat. Akibatnya, asam urat tersebut akan diuraikan oleh bakteri
ureolitik menjadi amonia. Begitu juga jika kadar garam tinggi yang akan
memicu peningkatan konsumsi air minum sehingga feses menjadi lebih encer.
Feses yang encer akan mempercepat pembentukan gas amonia.
d. Kualitas litter
Litter yang basah bisa menjadi tempat berakumulasinya
gas-gas yang berbahaya bagi ayam, seperti amonia dan H2S. Kadar
amonia yang dapat ditoleransi ayam adalah < 20 ppm (part per million
atau 1:1 juta). Kadar amonia yang berlebih dapat menyebabkan kerusakan sistem
pernapasan diantaranya merusak silia dan produksi lendir berlebih, mengganggu
gerakan silia bahkan dapat mengakibatkan iritasi konjungtiva mata.
2. Infeksius
Faktor infeksius juga dapat menyebabkan gangguan pernapasan, misalnya
karena infeksi virus (AI, ND, IB dan ILT), bakteri (CRD dan korisa) dan
cacing (cacing Syngamus trachea). Dibandingkan dengan kasus viral dan
cacingan, penyakit pernapasan yang disebabkan bakteri paling sering terjadi
di lapangan.
Dari tabel di atas kita patut bertanya,
kenapa penyakit bakterial masih sering menginfeksi ayam sedangkan usaha
pengobatan telah dilakukan. Didukung oleh hal tersebut, pada kesempatan ini
kami hanya akan memfokuskan bahasan mengenai penyakit pernapasan yang
disebabkan oleh CRD dan korisa.
Review Penyakit CRD & Korisa
1. CRD
Chronic respiratory disease (CRD), merupakan
penyakit menular menahun yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma
galisepticum. CRD merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan
dan bersifat kronis, artinya dapat terjadi secara terus menerus dalam jangka
waktu yang lama.
Ayam yang terserang CRD menunjukan gejala ayam terlihat susah bernapas,
ngorok dan nafsu makan turun. Pada kasus yang parah dapat ditemui leleran
eksudat dari hidung, terdapat eksudat berbuih pada mata dan kadang sinus infraorbitalis
mengalami pembengkakkan.
Akibat infeksi CRD rongga hidung
terdapat lendir , kantung udara keruh.
2. Korisa
Korisa dapat menyerang ayam layer maupun broiler, penyakit ini mudah
menular dengan angka kematian 20 % dan kesakitan 100%. Pada ayam layer,
penurunan produksi telur bisa mencapai 10-40%. Korisa disebabkan oleh bakteri
Haemophilus paragallinarum.
Ciri khas atau karakteristik korisa yaitu menyerang rongga hidung dan
sinus infraorbitalis, sehingga menyebabkan terjadinya radang pada
sinus, kebengkakan muka dan terjadi leleran hidung yang berbau khas (amis
hingga busuk), kadang ditemukan eksudat serupa keju pada rongga hidung
Penanganan Penyakit Pernapasan
Akibat yang ditimbulkan penyakit
pernapasan dapat mempengaruhi produktivitas ayam, oleh karena itu
penanganannya harus dilakukan dengan cepat & tepat.
1. Penanganan saat terjadi kasus
a. Identifikasi penyebab
Cari penyebab kasus penyakit pernapasan, karena faktor non infeksius
(contoh ventilasi udara kurang atau kadar amonia terlalu tinggi) atau infeksi
penyakit. Identifikasi yang salah berakibat pada penanganan yang salah. Hal
inilah yang kadang menyebabkan kasus penyakit sulit diatasi.
Pada kasus karena penyakit, juga harus dilakukan diagnosa secara cepat
dan tepat. Hal tersebut terkait dengan pemilihan antibiotik yang sesuai untuk
penanganan penyakit.
b. Isolasi & seleksi
Seleksi/ culling atau afkir ayam yang telah menunjukkan infeksi
parah, hal ini lebih baik dilakukan untuk meminimalkan penyebaran atau
penularan bibit penyakit antar ayam. Jika merasa sayang untuk diafkir,
peliharalah di kandang isolasi.
c. Pemberian antibiotik
Setelah diagnosa tepat dan telah diketahui penyebabnya, berikan
antibiotik sesuai penyakit dan tingkat keparahan penyakit. Contohnya pada
kasus CRD, jangan memberikan obat dari golongan penisillin, karena penisillin
bekerja secara inhibisi (menghambat) pembentukan dinding sel sedangkan Mycoplasma
tidak memiliki dinding sel.
Pada kasus yang parah, pilih antibiotik dengan metode aplikasi suntikan
untuk mempercepat penyembuhan penyakit. Yang perlu diperhatikan pada saat
pemberian obat adalah ketepatan pemilihan obat sesuai penyakit yang
menyerang, ketepatan dosis, lama waktu kontak obat dan kualitas air minum.
d. Pemberian vitamin
Terapi supportif dengan pemberian multivitamin.malam hari setelah
pengobatan, diharapkan dapat mempercepat pemulihan kondisi tubuh ayam.
e. Perbaikan manajemen pemeliharaan dan biosekuriti dilakukan secara
ketat
2. Penanganan untuk mencegah terjadinya kasus penyakit
Agar penyakit pernapasan karena faktor infeksius sekaligus non infeksius
dapat dicegah perlu dilakukan program gabungan yang komprehensif yaitu :
a. Lingkungan kandang nyaman
Ayam akan nyaman jika tatalaksana pemeliharaan ayam dilakukan dengan
baik. Struktur kandang yang perlu diperhatikan agar ayam nyaman yaitu tipe
dan ketinggian lantai kandang, bahan dan model atap, jarak antar kandang dan
arah kandang. Jika struktur kandang telah dibangun dengan baik, kita akan
dengan mudah mengatur hal-hal berikut :
• Suhu dan kelembaban
Agar kondisi kandang nyaman, lakukan pengecekan suhu dan kelembaban
dengan termohygrometer yang dipasang di tengah kandang. Atau dapat juga dilihat
dari tingkah laku ayam, jika ayam aktif maka kondisi kandang telah nyaman.
• Kecepatan aliran angin
Penambahan exhaust fan atau blower dapat membantu sirkulasi
udara. Dalam pemakaiannya harus memperhatikan arah dan kecepatan angin.
Kecepatan aliran angin yang menerpa tubuh ayam tidak lebih dari 2,5-3 m/detik
untuk ayam dewasa dan untuk ayam kecil (masa brooding) tidak boleh
lebih dari 0,3-0,6 m/detik.
• Kontrol debu dan ammonia
Pilih bahan litter yang mudah menyerap air dan tidak menimbulkan
debu. Sebelum bahan litter digunakan desinfeksi terlebih dahulu. Agar litter
tidak mudah basah hati-hati saat penggantian air minum, periksa kondisi atap
jangan sampai ada yang bocor terutama saat musim hujan, atur kepadatan
kandang dan lakukan pembalikan litter atau penambahan litter
baru.
• Kepadatan kandang
Kepadatan kandang yang berlebih akan meningkatkan kompetisi antar ayam
dalam mendapatkan oksigen, ransum dan air minum. Oleh karenanya atur
kapasitas kandang, jangan sampai berlebihan. Secara normal 1 m2
bisa digunakan untuk 6-8 ekor atau 15 kg berat badan ayam broiler dewasa.
b. Program kesehatan
Karena tingkat kerugian akibat serangan korisa lumayan besar dan ayam
yang pernah terserang bersifat carrier (pembawa), vaksinasi bisa
menjadi pilihan sebagai tindakan pencegahan.
Vaksinasi ayam layer dilakukan pada umur 6-8 minggu dan diulangi 16-18
minggu. Pada kondisi khusus misalnya ayam masih sering terserang pada masa
produksi, vaksinasi dapat dilakukan 3 kali pada masa pullet (sebelum
masuk masa produksi). Sedangkan vaksinasi ayam broiler pada umur 1-2 minggu.
Akan lebih tepat bila jadwal vaksinasi disesuaikan dengan kondisi di
peternakan setempat, paling lambat 3-4 minggu sebelum umur serangan penyakit
(dapat diamati dari sejarah terjadinya penyakit di farm).
Pemberian multivitamin disaat kondisi rawan (misalnya perubahan musim/
cuaca, saat pindah kandang, saat awal produksi atau puncak produksi) dapat
meningkatkan kondisi tubuh ayam. Pemberian antibiotik saat terjadi kasus CRD
atau korisa yang merebak di farm tetangga yang lokasinya berdekatan dengan farm
kita dapat menjadi cleaning program (pemberian antibiotik sebagai
usaha pencegahan).
c. Biosekuriti
Sanitasi dan desinfeksi yang dilakukan secara rutin dapat mengurangi
populasi bibit penyakit yang berada di sekitar ayam. Langkah-langkah
biosekuriti yang dapat dilakukan yaitu :
Perbaikan genetik dan tingginya
produktivitas ayam, berdampak pada makin sensitifnya ayam terhadap perubahan
lingkungan dan penyakit terutama penyakit pernapasan.
|
Langganan:
Postingan (Atom)